
Gw sempet terbengong-bengong saat dosen gw menjelaskan tentang tipe kecerdasan manusia, doi bilang ada 4 tipe kecerdasan. Nah, saking kerennye gw sampe browsing nih, ketemu deh...... cekidot!!

Sejak terlahir, setiap manusia telah dianugerahi empat macam tipe kecerdasan, yaitu :
- Kecerdasan Fisik atau Tubuh (Physical Intelligence atau Physical Quotient PQ),
- Kecerdasan Mental atau Intelektual (Inteliligence Quotient IQ),
- Kecerdasan Emosional (Emosional Quotient EQ) , dan
- Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient SQ)
1. Kecerdasan Fisik (Physical Quotient – PQ)
Kecerdasan
Fisik (PQ) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh tubuh kita. Kita sering
tidak memperhitungkannya. Coba renungkan : Tanpa adanya perintah dari
kita tubuh kita menjalankan sistem pernafasan, sistem peredaran darah,
sistem syaraf dan sistem-sistem vital lainnya.
Tubuh kita terus
menerus memantau lingkungannya, menghancurkan sel pembawa penyakit,
mengganti sel yang rusak dan melawan unsur-unsur yang mengganggu
kelangsungan hidup. Seluruh proses itu berjalan di luar kesadaran kita
dan berlangsung setiap saat dalam hidup kita. Ada kecerdasan yang
menjalankan semuanya itu dan sebagian besar berlangsung di luar
kesadaran kita.
2. Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient – IQ)
IQ
adalah kemampuan nalar, atau pikiran orang sering menyebutnya dengan
kemampuan Otak Kiri. Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui, memahami,
menganalisis, menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa,
memvisualkan sesuatu.
Di zaman dulu IQ dijadikan ukuran utama
kecerdasan seseorang. Baru kemudian disadari bahwa konsep dan
batasan-batasan di atas seperti itu terlalu mempersempit kecerdasan
tersebut.
Otak kiri bertanggung jawab untuk “”pekerjaan” verbal,
kata-kata, bahasa, angka-angka, matematika, urut-urutan, logika, analisa
dan penilaian dengan cara berpikir linier. Melatih dan membelajarkan
otak kiri akan membangun kecerdasan intelektual (IQ). Otak kanan
bertanggungjawab dan berkaitan dengan gambar, warna, musik, emosi,
seni/artistik, imajinasi, kreativitas, dan intuitif.
3. Kecerdasan Emosional (Emosional Quotient – EQ)
EQ
adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan
sosial, empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan
orang lain. Kecerdasan Emosi adalah kepekaan mengenai waktu yang tepat,
kepatutan secara sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan,
menyatakan dan menghormati perbedaan. EQ digambarkan sebagai kemampuan
otak kanan dan dianggap lebih kreatif, tempat intuisi, pengindraan, dan
bersifat holistik atau menyeluruh
Penggabungan pemikiran (otak
kiri) dan perasaan (otak kanan) akan menciptakan keseimbangan, penilaian
dan kebijaksanaan yang lebih baik. Dalam jangka panjang, kecerdasan
emosional akan merupakan penentu keberhasilan dalam berkomunkasi, relasi
dan dalam kepemimpinan dibandingkan dengan kecerdasan intelektual
(nalar).
Seseorang yang memiliki IQ tinggi tetapi memiliki
kecerdasan emosionalnya (EQ) rendah, dia tidak tahu bagaimana membangun
hubungan dengan orang lain. Orang itu mungkin akan menutupi
kekurangannya itu dengan bersandar pada kemampuan intelektualnya dan
akan mengandalkan posisi formalnya.
4. Kecerdasan Spriritual (Spiritual Quotient – SQ)
Sebagaimana
EQ, maka SQ juga merupakan arus utama dalam kajian dan diskusi
folosofis dan psikologis. Kecerdasan spiritual merupakan pusat dan
paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber
bimbingan atau pengarahan bagi tiga kecerdasan lainnya. Kecerdasan
spiritual mewakili kerinduan kita akan makna dan hubungan dengan yang
tak terbatas.
Kecerdasan Spiritual juga membantu kita untuk
mencerna dan memahami prinsip-prinsip sejati yang merupakan bagian dari
nurani kita, yang dapat dilambangkan sebagai kompas. Kompas merupakan
gambaran fisik yang bagus sekali bagi prinsip, karena dia selalu
menunjuk ke arah utara.
No comments:
Post a Comment